wldad

Berusaha menjadi lebih baik

Bonus Belanja Bulanan


Ingin mendapatkan Bonus dari Belanja Bulanan anda ?
Ingin dapat Uang jut2an dari Pembelanjaan Bulanan anda ?

Jawabannya :

Klik disini www.bonus-belanja.net.in

Maret 30, 2011 Posted by | Tentang Saya | 2 Komentar

Perjuangan Seorang Bapak Tua Tukang Mobet menjadi Manager


Sudah 1 minggu ini sy mencoba usaha sampingan. Kalau di lihat dari sistemnya, Insya Allah penghasilan jut2an bisa tercapai dengan bantuan iklan2 di Internet (Amin).
Namun semangat sy untuk mendapat uang tambahan ini, saya anggap belum seberapa setelah membaca cerita ini. Karena ketika UL saya bilang jika ingin naik level bulan ini juga maka BPnya harus ditambah 124 lagi, tapi saya tidak mengindahkan dia, saya pikir saya sdh mencapai WP1…sudah cukuplah … bulan depan kejar WP2…lalu WP3 in the next.

Namun hari ini, hati saya terpecut, ketika membaca milist dari seorang teman di Medan, yang menceritakan seorang bapak tua tukang mobet, yang sangat gigihnya mengejar 600 point bulan itu agar bisa menjadi seorang manager, padahal menurut saya yang seorang usahawan kecil 600 point tsb sangat besar, mungkin baru 3 bulan paling cepat saya mengumpulkan, tapi si Bapak Tua … berani dan yakin mendapatkan 600 point tsb hanya dalam 1 bulan.

Terus terang saya malu …pada Bapak Tua Tukang Mobet tsb. Dia aja bisa, masa saya tidak bisa ?

hhmmm…. inilah ceritanya (sy copy paste dr milist kami) :

Cuaca agak mendung hari ini, gerimis tepatnya. Ga ada yang nganterin dan akhirnya aku putuskan naik becak motor (naik becak mesin klo orang Medan bilang)
Ga sampai 5 menit menunggu, Becak berhenti dan supirnya seorang Bapak setengah baya ..
Me : Sun Plaza ya pak … Biasa kan?
si Bapak : mari mba ….
Belum lama jalan sudah harus berhenti karena lampu merah ….
si Bapak : mba buru – buru kah?
Me : Ga terlalu pak, kenapa?
si Bapak : Saya ga usah ngebut ya mba
(belum sempat aku menjawab lampu jalan kembali hijau dan si Bapak mulai jalan lagi, tp tiba – tiba menepi begitu melewati persimpangan lampu merah)
Belum sempat bertanya apa – apa si Bapak menyerahkan sebuah kartu (semacam kartu nama) – brosur dan sebuah buku sambil berkata : “silahkan mba, dibaca – baca sepanjang perjalanan… biar ga bosan.”
Ku cuma bisa tersenyum menerima pemberian Bapak yang akhirnya aku tahu bernama Narto itu …
Gimana enggak : brosurnya adalah Flyer Promo Make That Change dan sebuah Katalog Oriflame bulan Maret + kartu Nama bertuliskan : NARTO – Oriplem Member – 0821 xxxxxx
PN : Dek, bagus lho itu oriplem…… dibaca – baca aja
(ku masih tersenyum)
PN : yang itu brosur promo bulan ini, adek baca sendiri aja yah… Bapak udah ga gitu ngerti maksutnya apa. Tapi kata aplen Bapak bulan ini daftar lebih murah dari biasanya. Trus hadiahnya juga lebih banyak
F : “Yang Member Bapak atau anak Bapak ?”
PN :” saya dek, hehehe lumayan lah klo ada yang laku buat nambah beli lauk. Anak Bapak masih SD dan SMP dek.”
F : “Oooo, udah lama pak ?”
PN : “Dari bulan delapan tahun lalu dek, klo kata aplen udah lama karena Bapak udah lama ga naik lepel.”
F : “emang udah level berapa pak?”
PN : ” Hahaha, ga gitu ngerti dek, konsultan apa gitu katanya. Tapi semalam aplen Bapak telpon katanya Bapak kurang 600 berapa poin lagi biar bisa naik ke menejer.”
Seketika aku speechless ….. Diem memandangi si Bapak yang klo lihat dari raut wajahnya barangkali usia 50 tahunan.
F : Bapak koq bisa jadi member sich ?
PN : “Dari penumpang dek, pas antar dia trus dia minta ditungguin. Trus katanya daripada Bapak bengong nunggu. Bapak disuruh masuk ke ruangan.”
Ternyata lagi ada orang persentasi gitu ….. Pas dia sampe, Bapak cuma minta dibayarin uang pendaftaran member sebagai ganti ongkos becak.
(Makin kagum dengan Bapak ini)
F : “Pak, Bapak jual kemana?”
PN : “Macam – macam dek, lebih banyak ke mamaknya anak sekolah yang selalu Bapak antar jemput.”
” Bapak mau kejar menejernya dek tinggal sikit itu kan? biar komisinya bisa buat cicilan becak ini. Jadi Bapak narik tinggal untuk sekolah anak – anak dan uang belanja ..”
“Lumayanlah dek, kata aplen Bapak klo menejer bisa dapat 500 ribuan…. lumayan kali kan? Belum lagi dari jualan nya .”
“Bapak mau anakku sekolah tinggi, biar ga kayak Bapaknya jadi tukang Becak …. Hahahahaha.”
“Dek, dengarin Bapak sambil dilihat – lihat. Kalo tertarik tinggal hubungi Bapak di no. yang tadi. Bapak antar barangnya.”
“Atau adek jadi member aja… Nanti Bapak bawa ketemu aplen Bapak untuk menjelaskan. Aku tak ngerti ngerti kali itu.”
F : “hmmm, makasi Pak… Saya juga sudah member.”
“Wah, bagus itu.. diteruskan… di seriusin selagi masih muda yah”
(ga kerasa sampe di depan Sun Plaza arah diponegoro)
Aku kembalikan flyer dan brosurnya seraya menyerahkan ongkos becak.
F : ” Pak, ini aku balikin yah… manatahu bisa dipake buat yang lain. Saya pegang kartu Bapak aja yah….Kapan – kapan saya boleh telp Bapak kan?”
PN : “Boleh lah, eh aku minta kartu nama adek lah…. anak muda kan pasti punya kartu nama yang bagus, ga kayak Bapak.”
(suer ntah kenapa saat itu aku merasa malu untuk menyerahkan kartu nama satu – satu nya yang aku punya… yang bertuliskan Independent Oriflame Director) tapi aku ga mau mengecewakan Bapak itu
Sambil tersenyum memberikan kartu nama.
PN : “walah, malu kali aku dek… Kau udah direktur ternyata di oriflame, sementara Bapak menejer pun belum.”
F : “Bapak pasti manager bulan ini dan akan segera jadi Director….Bapak hebat, saya aja ga pernah berbuat kayak Bapak. Makasi ya Pak ”
(Sambil pergi meninggalkan becak)
PN : (setengah teriak) “Kalo jadi menejernya, Bapak sms kau ya dek”
(Ku cuma mengacungkan jempol ke Pak Narto)
Damn ….. sepanjang jalan di pelataran mall ku cuma bisa geleng – geleng ….
Seorang Bapak, tukang becak, sudah setengah baya ….. punya begitu semangat untuk maju.
Mau dan tidak malu menawarkan bisnis yang dia punya pada orang yang tidak dia kenal
Ga takut akan di tolak oleh penumpangnya
Memanfaatkan setiap detik yang dia punya
Punya harapan untuk naik level jadi menejer (hahaha dengan gaya logat Medannya yang kental) walau masih kurang 600an poin ….. Yes U can Pak Narto
Punya harapan yang lebih baik untuk keluarganya …
He has a dream ….
How about us ?
Sudahkah kita memanfaatkan setiap detik kita untuk maju?
Sudahkah kita melakukan 1/10 sajah dari yang dilakukan pak Narto?
Apakah kita masih punya Impian dan berusaha keras untuk meraihnya?

Salut untuk mu pak !!!

Maret 24, 2011 Posted by | Tentang Saya | Tinggalkan komentar

Kehamilan ke 5 – ku


Saat ini saya sedang mengandung untuk yang ke 5 kalinya (dengan riwayat 2x keguguran, pada tahun 2008 dan 2009 dan semuanya kurang dari 2 bulan). Dan kehamilan ini sangat dinanti2kan oleh suami dan anak2 saya yang sudah berusia 12 tahun dan 8 tahun.

Pada kehamilan ini, saya merasakan pengalaman yang sangat berbeda dibandingkan dengan kehamilan sebelumnya.

Pada kehamilan pertama, saya seperti tidak merasakan sedang hamil. Kegiatan berlangsung seperti biasa, berangkat kerja pagi jam 7, pulang jam 7 malam sampai rumah. Ngidampun tidak aneh2. Hanya pengen makan apa, lalu saya beli yang saya inginkan …beres deh. Itupun cuma sekali seingat saya.
Pada saat melahirkan memang ada sedikit masalah, karena ketuban sudah pecah di rumah … dan menunggu pembukaan lumayan lama, maka saatnya melahirkan saya sudah kehabisan tenaga, padahal bagian ubun2 anak saya sudah terlihat, namun ada dugaan panggul saya kecil juga, akhirnya dokter memutuskan untuk dilakukan tindakan caesar. Anak saya yang pertama ini tumbuh over weight. Sekarang dia sudah kelas 1 SMP dan paling besar di kelasnya.

Pada kehamilan ke 2, kebetulan tempat kerja saya lumayan jauh yaitu di Tangerang, sedangkan saya tinggal di Jakarta. Jadi saya berangkat jam 5.30 pagi, sampai rumah jam 9 malam. Keseharian saya banyak duduk di depan komputer, hanya sekali2 turun ke pabrik belakang untuk mengontrol produksi. Alhamdulilah pada kehamilan inipun saya tidak ngidam apa2. Hanya pengen 2 jenis makanan, beli … selesai.
Namun di usia kehamilan 6 bulan, keluar flek berwarna kehijauan, hanya sedikit sih … ditambah plasenta di bawah, anak kelilit tali ari2 dan sungsang … jadi dokter menyarankan untuk jangan capek2, kalau bisa cuti dahulu kerjanya. Wah … hal yang tidak mungkin dilakukan.
Rutinitas tetap dijalani, walau keluar flek setetes tiap hari tapi saya tidak merasakan hal2 yang aneh di badan saya.
Di akhir bulan ke 7, saya sempat merasakan mules, akhirnya saya harus di rawat 3 hari di RB untuk menghilangkan mules tersebut.
Dan seminggu kemudian mulas itu datang lagi, dokter akhirnya memberi suntikan penguat paru2 untuk calon bayi saya dan tetap memberikan obat anti mulas.
Saat pemberian suntikan paru2 pertama kalinya… saya merasakan ada semut rangrang yang menggigit bagian vital saya, saya sempat loncat saking kaget, sakit dan takut.
Pada hari ke 2, karena mules masih terasa, akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan tindakan caesar ( usia kehamilan saat itu pas 8 bulan ). Alhamdulilah … anak saya yang lahir di usia 8 bulan ini, yang biasanya di sebut prematur, ternyata tidak perlu di masukan ke dalam inkubator, karena di anggap sehat.
Dan saat ini, anak saya yang ke 2 tumbuh lincah, walau memang sering sakit panas jika terlalu lelah. Tapi dia anak yang cerdas dan mandiri.

Kehamilan yang ke 3, saya tidak menyadarinya, setelah telat 50 hari dan keluar gumpalan besar, barulah saya sadar bahwa saya sedang hamil. Memang selama telat tersebut, saya merasakan badan kurang enak, namun karena posisi saya saat itu sedang dinas luar 10 hari di luar pulau, maka saya anggap karena keletihan saja.

Kehamilan yang ke 4 pun, saya tidak menyadarinya, karena memang menstruasi saya kadang kurang teratur.
Saat itu karena kondisi pekerjaan sedang sibuk2nya, saya sempat begadang 3 hari dan selalu minum minuman berenergi setiap begadang. Setelah beberapa hari saya baru menyadari badan saya terasa aneh dan merasa sudah telat 1 bulan, lalu saya cek, ternyata positif, walau 1 garis terlihat samar.
Namun sayangnya 2 hari kemudian saya mengalami pendarahan, dan ternyata saya keguguran.
Anak dan suami saya sangat kecewa, padahal mereka baru saja mengecap kebahagiaan akan menerima anggota keluarga baru.

Akhirnya … alhamdulilah karena dari segi umur memang sudah mendesak, yaitu 39 tahun, saya berdoa kepada Allah, jika memang masih diberi kepercayaan, sekaranglah saatnya, sebelum usia saya 40 tahun. Ternyata Allah masih memberi kepercayaan kepada saya dan mengabuli permintaan saya.
Saya mengetahui kehamilan ini bisa dibilang sudah telat 6 mingguan.
Karena haid yang terakhir, yang hanya berupa flek 2 hari tersebut ternyata sudah positif hamil. Hal ini bisa terlihat saat usg pada kehamilan 4 bulan dengan 3 dokter yang berbeda.
Pada saat saya test kehamilan, memang saya sudah merasakan badan yang kurang enak dan meriang. Dan ternyata kehamilan saya ini, memang beda dengan yang sebelumnya :
Saya terkapar lemah di tempat tidur.
Mual, muntah hingga terkecing2.
Tidak mau minum karena mual minum air putih.
Minum manis tidak bisa sembarangan. Tehnya pun maunya teh zaman dulu.
Tidak mau ada sinar matahari atau sinar lampu di kamar.
Tidak bisa makan daging2an.
Mual jika mencium aroma gorengan atau sate.
Engga mau deket2 dengan suami (walaupun suami habis mandi, tetap tercium aroma kurang menyenangkan).
Sensitif sekali.

Dengan kondisi tsb, otomatis saya tidak bisa melakukan kerja, alhamdulilahnya … saat kehamilan ini saya bukan karyawan lagi tapi seorang usahawati, sehingga saya bebas untuk tidak ngantor, karena saya bisa mengontrol kerjaan staff dari rumah.

Saat kandungan berusia 7-8 mingguan saya mengalami pendarahan, karena saya ada 2 kali riwayat keguguran dan di lihat ada celah pada rahim saya, maka dokter menyarankan saya untuk di rawat di rumah sakit, sampai celah mengecil atau ukuran janin diperkirakan tidak akan sampai lose keluar.

Pada bulan ke 5, penderitaan bertambah dengan adanya sakit gigi dan nyeri pada saat pipis (pipis terasa tidak tuntas). Sehingga saya harus bolak balik ke dokter dalam waktu 2 minggu sekali, bahkan ke dokter gigi untuk di tambal sementara. Dengan tambahan obat anti biotik dan penahan rasa sakit, padahal untuk minum vitamin bahkan minum airpun sulit.

Alhamdulilah …masuk bulan ke 6, mual2 sudah jauh berkurang, sehingga saya sudah bisa makan dan minum vitamin.
Dan mengingat selama 5 bulanan saya di tempat tidur yang menyebabkan saya sempat stress karena bosennya, sehingga begitu badan saya terasa enakkan di bawa jalan, maka saat itu saya berani menghadiri undangan meeting untuk keperluan sanggar saya mentas di salah satu mall di kota saya. Sebelum meeting saya pergi dahulu ke pasar membeli sanggul untuk keperluan anak saya mentas nanti. Sorenya saya pergi ke dokter hingga jam 7 dan langsung pergi ke mall untuk beli kado temannya lingga dan papanya.
Saat itu saya tidak merasakan apa2 pada badan saya. Sehingga saya menjalani hari itu dengan santai.
Sampai rumah jam 9 malam. Dan 1 jam kemudian, saya merasakan perut saya mulas2 hingga esok harinya (Jumat). Namun hingga malam hari dan sampai hari berikutnya (Sabtu), mulas2 semakin sering bahkan semakin hebat. Akhirnya saya pergi ke dokter dan ternyata saya mengalami dehidrasi.
Hari Kamis kemarin timbangan saya 74kg, namun sabtu itu (hanya dalam waktu 2 hari) saya turun 1,5kg. Dokter memaksa saya rawat inap, karena kuatir kondisi bayi yang kekurangan kalium akibat dehidrasi yang akan menyebabkan gagal jantung. Akhirnya saya di rawat lagi di rs 3 hari untuk bedrest dan pemulihan akibat dehidrasi. 9 botol infuspun mengalir ke badan saya yang sudah gemuk ini.
Subhanallah …. hanya pergi ke luar 1 hari, saya harus mengeluarkan uang 2 juta untuk membayar rawat inap selama 3 hari. Sungguh suatu kesenangan untuk tebusan refresh ke luar rumah yang sangat mahal.

Hari-hari berikutnya selalu di sertai dengan pendarahan walau hanya berupa flek, yang mengakibatkan dokter membatasi aktifitas saya.
Padahal kondisi tubuh saya sudah enakan, tidak ngidam lagi, tapi … tetap harus bedrest karena kehamilan saya yang agak rentan ( dengan kondisi plasenta di bawah ).

Pada bulan ke 7, saya tetap membatasi gerak saya ( turun dari tempat tidur jika ke toilet, atau sekali2 ke komputer aja ). Namun pada saat saya akan menyiapkan 7 bulanan yang semuanya sudah saya pesan, sehingga tidak akan mengakibatkan tubuh saya lelah, hanya karena … saya memindahkan 3 piring lodor besar dari meja ke lantai, perut saya mendadak nyeri. Akhirnya saya istirahat lagi di tempat tidur dan 1 jam kemudian ternyata saya pendarahan lagi lumayan banyak. Lagi2 dokter meminta saya untuk rawat, namun kali ini saya menolak dengan alasan, jika bolak-balik di rawat saya kuatir tidak punya uang pada saat operasi cesar nanti.

Pada bulan ke 8, pendarahan yang saya alami semakin hebat, karena plasenta sebesar 1/2 genggaman tangan banyak keluar, hal ini membuat saya dan suami saya kuatir.
Di RS saya cek keadaan bayi saya, apakah masih berdenyut detak jantungnya ? apakah dia tidak kesulitan bernafas ? Alhamdulilah … hasil rekam jantung janin … menunjukkan bayi saya sehat2 saja. Hanya HB saya cuma 10 dan Lekositnya terus bertambah hingga 19.500.
Dan sekali lagi saya menolak di rawat, ketika dokter meminta saya untuk rawat inap. Karena kondisi bayi saya yang sehat2 saja, saya berani bedrest total di rumah. Akhirnya dokter menyarankan saya untuk tidak turun samasekali dari tempat tidur ( hehe … pipis dan bab di suruh pake pispot ).
Dan dokter memberitahukan ke saya, bahwa jika berat badan bayi sudah cukup, maka … lebih baik saya harus melakukan operasi segera, mengingat kondisi saya yang semakin mengkhawatirkan dan sambil menunggu berat badan bayi, saya di anjurkan mengkonsumsi makanan yang bisa menaikkan HB saya, sehingga tidak memerlukan transfusi lagi saat operasi nanti.

Pada tanggal 9 Januari, kembali saya merasakan mulas2. Esok harinya tgl. 10 Januari saya pergi ke dokter dan setelah mengecek perkiraan berat badan bayi 2,7kg, dokter memutuskan untuk melakukan operasi caesar esok pagi. Dokter khawatir jika tidak cepat2 di angkat, resikonya akan tinggi sekali. Bahkan dokternya bilang … dia susah tidur, karena mikirin kondisi saya …. ( dah gitu sayanya bandel lagi ya dok ? di suruh rawat inap ga mau terus, hehe … ).

Akhirnya tanggal 11 Januari 2011 (kebetulan tanggal bagus 11-1-11), jam 9 lewat saya masuk ruang operasi. Suami saya yang tadinya akan menemani saya, karena saya sempat trauma pada operasi caesar saya yang ke 2 ( mau muntah di ruang operasi … tidak ada yang nolongin, saat itu saya tidak bisa berbicara dan kepala tidak bisa di miringkan ), ternyata suami tidak bisa masuk karena kehabisan baju operasi ( kebetulan tanggal bagus jadi banyak jadwal operasi hari tsb ), saya sempat khawatir karena tidak ada yang menemani saya.
Saya ngewirit terus …. dan mencoba berpasrah diri … walau tetap berjuang keras untuk bisa melampaui ini semua.

…… sambung lagi esok ya ….

Februari 7, 2011 Posted by | Kesehatan, Tentang Saya | | Tinggalkan komentar

Hai !


Saya adalah seorang istri, seorang ibu dengan 3 orang anak, seorang usahawati, seorang anak / mantu dan seorang saudara. Saya membuat blog ini dengan tujuan ingin berbagi cerita / curhat / meminta pendapat (barangkali ada yang mau memberikan pendapat) / berbagi info dll.

Kenapa harus di sini ? karena kadang saya perlu mengeluarkan unek2 (yang tidak mungkin saya ceritakan ke orang lain karena mereka mengenal saya), padahal saya butuh pendapat orang lain.

Saya manusia biasa yang masih punya banyak kesalahan, namun saya ingin menjadi manusia yang lebih baik lagi. Saya ingin menjadi seorang kekasih Allah, seorang istri tauladan, ibu tauladan, pimpinan yang disegani, guru yang pantas jadi panutan, anak / mantu yang berbakti, saudara yang baik dan teman yang baik.

Semoga lewat blog ini semua bisa terlaksana. Amin.

Desember 19, 2010 Posted by | Tentang Saya | Tinggalkan komentar